Kamis, 01 Desember 2022

Rumput Odot Sebagai "Bank Pakan" Peternak Kambing

 
Budidaya Rumput Odot; Solusi “Bank Pakan” dalam Ternak Kambing

Sebagaimana yang kita ketahui, Rumput odot (Pennisetum purpureum Cv. Mott) merupakan jenis rumput unggul yang mempunyai produktivitas dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta memiliki palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia (Lasamadi dkk.,2013). Tanaman ini merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Bibit Rumput odot ini dapat hidup diberbagai tempat, tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta menghendaki tingkat kesuburan tanah yang tinggi (Syarifuddin., 2006). Rumput gajah jenis ini berbeda dari rumput gajah yang biasa dibudidayakan oleh petani atau peternak saat ini.

Perbedaan rumput odot dengan rumput gajah

 Rumput gajah biasa tingginya sekitar 4,5 meter, sedangkan rumput odot bisa mencapai 1 meter dengan rumpun yang sangat rapat mirip pandan. Pada kondisi ini, tentunya rumput odot jauh lebih efisien dalam penggunaan lahan. Untuk lahan 1 meter persegi rumput gajah biasa hanya menghasilkan sekitar 29,5 kg/ha/tahun, maka rumput odot bisa mencapai sekitar 36 kg/tahun. Hampir semua bagian rumput odot bisa dimakan oleh sapi, sedangkan rumput gajah biasa hanya sekitar 60-70% saja (Purwawangsa dan Putera., 2014)

rumput odot


Hasil penelitian Kaca dkk. (2019) menunjukkan bahwa membudidayakan rumput odot sebagai usaha pemenuhan kebutuhan pakan ternak tidak mengalami kesulitan pada musim kemarau ataupun mengurangi waktu untuk menyediakan pakan ternak pada musim kemarau. Untuk meningkatkan produksi rumput odot yang maksimal maka perlu diberikan pupuk, salah satunya adalah dengan pemberian pupuk organik. Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami.

rumput gajah


Pupuk organik dapat mengatasi akibat negatif dari penggunaan pupuk anorganik dengan dosis tinggi secara terus menerus, seperti turunnya kandungan bahan organik dan aktivitas mikroorganisme tanah, tanah menjadi padat dan terjadi polusi lingkungan (Sharma dan Mitra., 1991). Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan ada dua macam yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair (Rizki., 2014). 

Limbah peternakan umumnya meliputi semua kotoran yang dihasilkan dari suatu kegiatan usaha peternakan, baik berupa limbah padat dan cair, gas, ataupun sisa pakan (Gunawan., 2005). Limbah ternak yang berpotensi sebagai sumber pupuk organik adalah feses dan urin kambing. Feses dan urin kambing mengandung kalium relatif lebih tinggi dari limbah ternak lain. Feses kambing mengandung Nitrogen (N) dan Kalium (K) dua kali lebih besar dari pada kotoran sapi (Balai Latihan Ternak., 2003). Oleh karena itu kandungan N dan K pada limbah kambing tersebut tinggi maka dapat dijadikan sebagai pupuk organik.

Rumput Odot untuk kambing

Rumput odot sangat cocok diberikan untuk kambing. Untuk itu, peternak dianjurkan menanam rumput odot selain bisa dijadikan "bank Pakan" yang sewaktu waktu bisa dibutuhkan, juga memang cukup disukai hewan ternak. Untuk mencegah kebosanan bisa diselingi dengan jenis rumput lain semisal rumput pakchong. 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar